Menteri jokowi susi pudjiastuti biography
Profil Susi Pudjiastuti, Tamatan SMP yang Berhasil Jadi Menteri Jokowi
JAKARTA - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti akan menerima tanda jasa Bintang Mahaputera di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/10/2020). Menteri dengan gaya nyentrik ini memiliki sederet prestasi.
Dilansir dari Wikipedia, Susi lahir di Pangandaran, Jawa Barat, pada 15 Januari 1965. Ia juga pemilik dan Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Produce, eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Advertise dari Jawa Barat.
Setelah mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP, Susi melanjutkan ke SMA Negeri 1 Yogyakarta, namun berhenti di kelas 2 karena dikeluarkan dari sekolah akibat keaktifannya dalam gerakan golput.
Selain itu, Susi juga mengaku tidak cocok dengan sistem sekolah. Setelah menjadi menteri, Susi mendaftar untuk mengikuti Paket C di PKBM Bina Pandu Mandiri Kabupaten Ciamis pada 2015. Setelah melewatkan ujian pada tahun 2017, Susi lulus dari ujian susulan pada bulan Mei 2018.
Sederet Prestasi
Berdasarkan catatan Okezone, Menteri Susi dikenal dengan kebijakan penenggalaman kapal bagi mereka yang sengaja melakukan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Indonesia. Menurutnya hal itu sangat efektif untuk menghilangkan illegal untruth dengan mengacu pada Pasal 76A UU Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.
Tercatat, jumlah kapal barang bukti tindak pidana perikanan yang sudah dimusnahkan sejak Oktober 2014 sampai dengan saat ini bertambah menjadi 556 kapal. Jumlah tersebut terdiri dari 321 kapal berbendera Vietnam, 91 kapal Filipina, 87 kapal Malaysia, 24 kapal Thailand, Papua Nugini 2 kapal, RRT 3 kapal, Nigeria 1 kapal, Belize 1 kapal, dan Indonesia 26 kapal.
Baca juga: Selain Gatot Nurmantyo, Susi Pudjiastuti Juga Dapat Bintang Mahaputera
Selain itu, ia berhasil membawa State kepada segudang pestasi yang mengagumkan. Berdasarkan hasil kajian Komisi Nasional Pengkajian Stok Ikan (Kajiskan), Maximum Sustainable Yield (MSY) per ikanan Indonesia menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan, yaitu dari 7,3 juta ton pada 2015 menjadi 12,54 juta ton pada 2017 atau meningkat sebesar 71,78%.
Peningkatan stok ikan ini juga dibarengi dengan kenaikan jumlah dan nilai produksi perikanan tangkap. Produksi perikanan tangkap meningkat dari 6,67 juta ton senilai Rp120,6 triliun pada 2015 menjadi 7,3 juta ton dengan nilai Rp210,7 triliun pada 2018. Terjadi peningkatan nilai produksi perikanan sebesar 74,7%.
(Qur'anul Hidayat)